Thursday, July 22, 2010

Jiwa besar


۞ ﺒﺴﻢ ﺍﷲ ﺍﻠﺮﺤﻤٰﻦ ﺍﻠﺮﺤﯿﻢ ۞

Mengikut Muhammad Quthb dalam Manhaj Tarbiyah Islamiyah, tarbiyah adalah "Seni membentuk manusia". Tarbiyah bisa merubah sikap seseorang. Jikalau dulu sebelum tarbiyah kita lebih bersikap kurang perhatian terhadap masalah-masalah umat islam tapi setelah tarbiyah, kita menjadi lebih sensitif dengan isu-isu semasa umat islam. Jika dulu kita agak sombong, pendiam, susah menguntumkan senyum, bakhil, tinggi diri, pemboros dan sebagainya namun setelah tarbiyah menyerap ke dalam diri kita, sikap kita makin berubah ke arah yang positif hingga melahirkan sosok individu yang berjiwa besar. Individu dan jamaah yang berjiwa beginilah yang mampu untuk bersatu. Suasana jiwa yang kacau tidak memungkinkan kita untuk bersatu sedangkan umat islam sering dibantai dek kerana kelemahan kita untuk bersatu.

Jiwa yang dapat bersatu adalah jiwa yang memiliki watak 'permaidani'. Ia dapat diduduki oleh yang kecil dan besar, alim dan awam, remaja atau dewasa. Ia adalah jiwa yang besar yang dapat 'merangkul' dan 'menerima' semua jenis watak manusia. Ia adalah jiwa yang yang digejolaki oleh keinginan yang kuat untuk memberi, memperhatikan, merawat, mengembangkan, membahagiakan dan mencintai.-Anis Matta


Jiwa seperti ini adalah bebas dari bersifat mementingkan diri sendiri atau mementingkan kelompok masing-masing. Ini bermaksud seseorang itu tidak mengukur kebaikan orang lain/kelompok pada kadar manfaat yang ia dapat dari seseorang yang lain. Tetapi ia lebih melihat manfaat apakah yang dapat ia berikan kepada orang/kelompok itu. Apabila sampai pada suatu tahap, seharusnya kita memikirkan bahawa masuknya kita ke dalam dakwah ini adalah untuk memberi sumbangan pada dakwah. Janganlah kita hanya akan hadir ke sesebuah program setelah kita merasakan akan mendapat keuntungan daripada program tersebut. Namun jika kita merasakan kehadiran kita hanya akan merugikan duit, menghabiskan masa dan minyak kereta, maka kita mencari alasan untuk tidak turut menyertai. Wallahu'alam.